pergilah...
hari ini terhitung, sudah, saya melepas dia dengan ikhlas. mengingat betapa saya tidak mempunyai keberanian untuk memulai maka bukannya harus saya juga yang mengakhiri.
saya benci mengucapkan selamat tinggal, saya benci harus melihat bibir saya mengucapkan selamat tinggal, untuk pertama kalinya bahkan bibir saya pun bergetar untuk mengucapkan selamat tinggal.
mata ini akan meninggalkan dia, pikiran ini akan meninggalkan dia, bahkan badan ini akan meninggalkan dia.
saya harus mengucapkan selamat tinggal sekarang, saya tahu kenapa saya harus mengucapkan selamat tinggal. saya lelah, sudah terlalu lama tersimpan, saya menjadi begitu sensitif terhadap hal yang berkaitan denganmu.
saya tidak tahu apa itu perpisahan, Mas, yang saya tahu saya hanya sangat kesal,
dia Andhira. sebut saja A.N.A.
dia yang menjadi penyemangat saya sejak SMP, dia tidak tahu bahwa dia sangat berarti untuk saya, lebih dari cowo (abbi is the only exception) manapun yang saya kenal. dia membawakan saya senyum, dia membawa saya pada semangat baru saat saya hampir menyerah.
dia membawa saya pada sesuatu yang tidak pernah terbayangkan oleh saya sebelumnnya. saya senang melihat dia, senang melihat senyumnya, senang melihat wajahnya, senang melihat foto-fotonya. saya senang melihatnya senang dan tertawa bersama teman-temannya. senang melihatnya...
terima kasih kak..
terima kasih untuk menginjinkan saya menempatkan kakak pada posisi istimewa di hati saya.
terima kasih untuk menjadi penyemangat virtual saya.
terima kasih untuk hadih ulang tahun ke 17 saya. itu kado terindah selain fakta bahwa saya lahir.
terima kasih pernah menaruh senyum pada bibir saya.
terima kasih untuk tetap menjadi diri kakak, saat kakak berada di sekitar saya.
terima kasih untuk lahir di dunia ini. terima kasih pada Tuhan, Dia memberi saya kesempatan untuk berkenalan dengan kakak. ini adalah pengalaman, bukan?
hati saya hancur, harapan dan semua mimpi saya terbang dibawa angin hahaha
1, 2, 3 saya harus tetap melangkah maju. saya tidak akan berani menyapa kakak dijalan,saya merindukan kakak, rindu, rindu sekali, tapi tidak akan ada jawaban dari kakak walaupun saya mengatakannya pada kakak, ya bukan? saya sudah terlalu banyak mengeluh, memaksakan sesuatu yang saya tahu saya tidak akan pernah capai. saya cukupkan menghabiskan malam untuk mengingat tentang kakak. saya akan mengingat kenangan manisnya saja.
siapa dia? perempuan yang akan menggandeng tanganmu nanti? apakah dia baik? apakah dia cantik? apakah dia manyayangimu? berjanjilah kakak akan bahagia nanti dengannya.
saya ingin tahu, tapi saya terlalu takut untuk menanyakan hal itu pada kakak.
saya tidak akan berharap lagi sekarang. karena saya mencintai kakak sekali dan saya tidak menyesal dengan itu. saya sepertinya akan baik-baik saja seiring waktu. saya sepertinya akan bangkit kembali. karena itu, kakak harus lebih bahagia daripada saya
saya berharap saya akan menjadi lebih baik setelah hari ini, air mata saya akan kering sendiri nanti.
namamu akan tetap berada dalam doa saya...
kak..kak Andhira.. :') goodbye first love, goodbye.
0 comments:
Post a Comment