RSS
Showing posts with label story. Show all posts
Showing posts with label story. Show all posts

prestige

beberapa orang terlihat aktif banget di sosmed, path, line, twitter, insta dan berbagai medsos lainnya yang mungkin ga aku tahu (dan ga pingin tahu juga). 

kadang suka bingung sama orang yang update sana sini. dapat sesuatu yang baru. tas baru, baju baru, sepatu baru langsung foto dan update ke insta atau ke path. pertama, intinya sebenarnya kamu update update itu apa? apa sih yang pingin kamu dapatin dari update update? kedua, mending barang yang kamu update itu hadiah, kalo cuma dibeliin orang tua buat apa? uang juga masih uang orang tua, aku sih malah malu kalau gitu, barang mahal padahal ga bisa ngasih apa apa sama orang tua. 

beli baju baru langsung update, biar kelihatan fresh dan famous, tapi pernah mikir ga sih, baju bagus atau ngga itu tergantung yang make, kalo yang make juga awut-awutan yang tuh baju tetap aja jatuhnya jadi jelek. sama kayak sepatu, bagus, tapi kalau kaki yang makenya jelek ya jatuhnya jadi jelek. 

hp rusak, serasa dunia hancur. ga bisa update, ga bisa foto makanan, ga bisa foto di tempat yang lagi dikunjungin. ga bisa dilihat orang lagi berkunjung kemana. sepentng itukah mengupdate semua itu? ga bisa kah kita enjoy dengan apa yang kita punya tanpa perlu mengupdatenya dimana-mana? beli hp baru supaya bisa ngupdate? itu bodoh, ya kan? 


barang yang di post juga harus yang bermerk, coba beli barang di pasar baru atau di second hand. mana mungkin di post ke sosmed. beli makan juga harus yang di  restorang terkenal, biar terlihat waw--

semua cuma karena satu, 

prestige. 

The Same Love

his name is Agam Maulana Arifin, he has such a cute smile, he has swag style. he's nice to everyone he meets. he likes to do anything, everything he can do. he plays well, he talks well.

but he also have....Cerebral Palsy.

I met him on family gathering held by Percik Insani. where we can play and greet kids and teens with disabilities, they are pretty awesome.
so now, lets talk about Agam.

he's 10 years old by this year, he had 2 siblings, with a normal body.
he always smile, I don't know either he doesn't realize what is happening to him or he accepts what happens to him, I don't know, but I'm sure, really sure and really want that he will accept himself the way he is.
we started the day with relaxation, Agam is the only child that can't walk, so he needed special treatment. lucky, I have my partner with me, introducing to you, Edel, an FSRD student, I thought she was ignorance and careless, well she couldn't be that bad to Agam hahaha lol ._.v

edel and I held Agam wherever we go, held him, held the pain in his heart too. when we played water, it was pretty hard because I needed to hold him tight so that he could play with the others, he looked so happy, which makes my heart happy too, I smile too, for him. then we play match the ball with words, but Agam didn't look like interested with that, so we just sit and talk.


after that we made a Pigura together at special place because Agam didn't want to make it at the place where we supposed to make it. its okay, as long as he still want to make it, I was okay with everything. and then we came to the final part, the end of the day, where we had fun and all, I saw another kids, running and playing with other volunteers, btu Agam, He couldn't do it at all, he couldn't even stand by his own feet. I didn't know how it feels, but I really want to make him feel that he was not alone, Edel and I will always be with him through the day.

there was one moment when my heart torn apart, there was one time when the rain came and we sat on a place, garage. and there was live music when Agam started singing "syukuri apa yang ada, hidup adalah anugrah, tetap jalani hidup ini melakukan yang terbaik, Tuhan pasti kan menunjukkan kebesaran dan kuasa-Nya, bagi hambaNya yang sabar dan tak kenal putus asa" yeah I don't know but my heart was torn apart when he sang that part.

Agam, you have given me so many things, maybe you don't realize it.
keep smile Agam!

sarang, your volunteer.
Shasha


indah pada waktunya

tadi baru denger cerita, temen adek aku 2 orang kena penyakit ginjal. yang satu sebut saja A dan yang lainnya sebut saja B. 

A dan B sama-sama terkena penyakit ginjal. A orang menengah keatas, sedangkan B, bisa dibilang kekurangan, B, 3 orang bersaudara, adeknya meninggal di usia 6 tahun karena sakit. 

sekarang mungkin giliran dia untuk pergi? mungkin... dokter mengatakan umur B tinggal beberapa bulan lagi. 
orang tua B tidak cukup mampu untuk membiayai cuci darah B yang dilakukan setidaknya 2kali seminggu. sang ibu menangis di hadapan B dan wali kelas B. 

"Tuhan itu jahat sama say bu, dia sudah mengambil salah satu anak saya! apakah dia mau mengambil anak saya lagi?" katanya dalam isak tangis.

"mungkin Tuhan punya jalan lain dan rencana lain buat ibu" balas wali kelas B. 

"rencana apa? saya sudah lelah" 

semua terdiam, tidak ada yang berani membalas omongan ini, tidak seorangpun dalam ruangan itu pernah tau bagaimana rasanya kehilangan seorang anak da sekarang harus bersiap-siap untuk merelakan sang putra untuk kembali... 

B hanya terdiam. katanya..
"saya tidak bisa tidur pada malam hari, nafas terasa sesak, saya capek bahkan saat saya tidak melakukan apapun." 

sekolah memindahkan kelas B ke lantai bawah, dekat gerbang, dekat sekali dengan gerbang, agar A dan B tidak perlu bersusah payah untuk mencapai ruang kelas mereka yang sebenarnya berada di lantai 2. A dan B dalam status cuti sekarang. 

tidak adil..tidak adil bagi saya. kenapa Tuhan jahat pada saya? -Ibu B.


mungkin Tuhan memang punya rencana lain. waktu mendengar cerita ini juga saya merasa bahwa Tuhan tidak adil. tidakkah cukup untuk Dia mengambil seorang anak dari keluarga dan sekarang ingin memanggil sang kaka lagi?
tidakkah cukup bagi Dia untuk membiarkan kesusahan keluarga ini bertambah dengan biaya cuci darah? 

susah, bahkan bagi saya untuk mengatakan bahwa ini adil. kata-kata rencana lain pun mungkin hanya menjadi wishful thinking. saat A, setidaknya masih dapat melakukan cuci darah tanpa harus dipenuhi pikiran tentang biaya, B harus bersusah payah untuk tetap hidup. 

Mungkin Tuhan memang punya rencana lain, saat dipikirkan lagi, tidakkah Ayub juga mengalami persoalan yang sama? bahkan masalah yang lebih berat. tapi dia tetap berpegan teguh dan tidak menyalahkan Tuhan. 
apa yang B dan keluarganya jalani sekarang mungkin ujian, tidak selamanya air mata akan mengalir dari pipimu. 

sakit..katanya
capek...dia melanjutkan. 
dia menangis, tidak, dia tidak tersenyum. tapi dia tidak cemberut. terbersit harapan kosong dari matanya mengatakan, "aku ingin tinggal, Tuhan.".